cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
,
INDONESIA
PAX HUMANA
ISSN : 23373512     EISSN : 25483021     DOI : -
Pax Humana adalah Jurnal Humaniora Yayasan Bina Darma yang terbit dua kali dalam satu tahun (Juni dan Desember). Jurnal ini hadir sebagai wadah pencerahan dan pemberdaya masyarakat atas dasar kasih dan perdamaian.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2021)" : 9 Documents clear
Mengkritisi Kehadiran Perempuan dalam Politik di Indonesia Tak Semata Soal Kuantitas Roberto Octavianus Cornelis Seba
PAX HUMANA Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Persoalan kesetaraan merupakan isu sentral yang menjadi agenda utama dalam pembangunan negara. Memberikan kesempatan yang sama bagi kaum perempuan termasuk dalam ranah politik menjadi salah satu upaya yang dikerjakan untuk menghasilkan kesetaraan bagi seluruh masyarakat. Upaya ini diejawantahkan melalui pemberian kuota 30% eksistensi perempuan di parlemen. Tulisan ini memakai pendekatan kualitatif deskriptif dengan menelusuri secara mendalam literatur melalui desk review untuk menampilkan kajian-kajian terkait isu tersebut. Tulisan ini menampilkan argumentasi bahwa keterbukaan bagi partisipasi politik perempuan di Indonesia telah berlangsung cukup lama, namun belum mencapai proporsi yang memadai. Pemikiran kaum Feminisme menjadi lensa analisa yang membantu menjelaskan bahwa kehadiran perempuan di ranah politik menjanjikan perubahan baik secara konstruksi gagasan, maupun nuansa yang kondusif bagi perempuan. Selain itu, tulisan ini mengkaji dampak yang dihadirkan perempuan melalui keberadaannya di parlemen. Kaum perempuan perlu menghasilkan kebijakan-kebijakan yang berbasis gender agar dapat menampilkan signifikansi kerterlibatannya di ranah politik. Bagian akhir tulisan ini diisi dengan diskusi mengenai kebijakan affirmative action yang dilihat merupakan langkah penting untuk mengupayakan pemenuhan Hak Asasi Manusia dan membutuhkan penyesuaian terkait implementasi di dalam negara agar menyesuaikan dengan kebutuhan mendasar masyarakat. Kata Kunci: Pemilihan Umum, Hak Asasi Manusia, Affirmative Action.
Strategi Komunikasi Perantau Etnis Minang di Kabupaten Tegal Oka Imanidar; Bekti Istiyanto
PAX HUMANA Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak dahulu, etnis Minang sudah terkenal dengan kebiasaannya yang merantau. Mereka merantau ke berbagai daerah, salah satunya ke Kabupaten Tegal untuk mengubah nasib dengan cara berdagang. Etnis Minang juga terkenal sebagai suku yang mudah bergaul dan memiliki sikap pantang menyerah. Modal inilah yang dijadikan etnis Minang untuk dapat bertahan hidup di daerah perantauan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana komunikasi yang dilakukan etnis Minang di Kabupaten Tegal, karena bahasa dan budaya Kabupaten Tegal jauh berbeda dengan daerah Minang. Kabupaten Tegal menggunakan bahasa Tegalan, sedangkan etnis Minang memiliki bahasa tersendiri yaitu bahasa Minang. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini digunakan untuk meneliti kondisi objek alamiah, di mana peneliti sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi. Dari metode ini kemudian peneliti melakukan observasi, wawancara alamiah dengan informan serta mengumpulkan dokumentasi yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Slawi salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Tegal. Informan yang dipilih peneliti adalah seorang warga Minang sudah merantau di Kabupaten Tegal minimal selama 10 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan etnis Minang dalam melakukan komunikasi lebih sering menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan supaya tidak terjadi kesalahpahaman saat berinteraksi. Etnis Minang juga dikenal dengan etnis yang mudah beradaptasi serta menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Stories from Pre-service Teachers Ardiyarso Kurniawan
PAX HUMANA Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The teaching practicum period is one of the essential components in teacher education programs. It provides opportunities to expose the real world of teaching and advance their knowledge and skills for pre-service teachers. They would encounter various problems and challenges in implementing the theoretical knowledge they have learned in real classrooms at schools. Hence, this study investigates the challenges encountered by pre-service teachers and how they manage those challenges. There were four pre-service teachers of the English Language Education program as the participants in this study. Those participants underwent their teaching practicum at a National Junior High School, Getasan, Kabupaten Semarang. The data were collected from the participants’ reflective journals. Results indicated four major problems that the participants faced; managing anxiety, managing critical moments, managing activities, and managing teaching tools and techniques. Besides, the participants showed various efforts in managing the problems. Furthermore, some recommendations were offered based on the results of this study.
Membangun Perdamaian Relasional di Poso: Sebuah Kontribusi Pendidikan Perdamaian di Sekolah Perempuan terhadap Perdamaian di Poso yuliana Tien. B Tacoh
PAX HUMANA Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan  ini hendak menjelaskan  perdamaian  dengan pendekatan relasional yang merupakan bagian dari  proses pembangunan perdamian.  Pembangunan perdamaian dengan pendekatan tersebut adalah proses rekonsiliasi dan pencegahan konflik yang dibutuhkan di Kabupaten Poso sebagai daerah pasca konflik.   Selanjut-nya  tulisan ini juga menyoroti bagaimana pembangunan perdamaian relasional dapat terbangun melalui kontribusi dari  kegiatan pendidikan perdamaian di Sekolah Perempuan di Poso.  Pelaksanaan kegiatan pendidikan perdamaian  yang akan dikaji adalah tujuan pendidikan perdamaian, interaksi antara sesama peserta sekolah perempuan, dan materi serta metode yang dapat menunjang dan berperan dalam pem-bangunan perdamaian relasional di Kabupaten Poso.  Penulisan makalah ini memakai metode penelusuran literatur. Hasilnya memperlihatkan bahwa  pendidikan perdamaian yang dilaksanakan di Sekolah Perempuan Kabupaten Poso dapat memberi kontribusi yang sesuai untuk pembangunan perdamaian relasional. Kontribusi pendidikan perdamaian pada pembangunan perdamaian relasional terlihat  pada kajian  tujuan pendidikan perdamaian, interaksi antara sesama peser-ta sekolah perempuan, dan materi serta metode yang dipakai dalam pelaksanaan pendidikan perdamaian di sekolah perempuan.
Membangun Perdamaian Relasional di Poso : Sebuah Kontribusi Pendidikan perdamaian di Sekolah Perempuan terhadap perdamaian di Poso Yuliana Tien. B Tacoh
PAX HUMANA Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tulisan ini hendak menjelaskan perdamaian dengan pendekatan relasional yang merupakan bagian dari proses pembangunan perdamian. Pembangunan perdamaian dengan pendekatan tersebut adalah proses rekonsiliasi dan pencegahan konflik yang dibutuhkan di Kabupaten Poso sebagai daerah pasca konflik. Selanjutnya tulisan ini juga menyoroti bagaimana pembangunan perdamaian relasional dapat terbangun melalui kontribusi dari kegiatan pendidikan perdamaian di Sekolah Perempuan di Poso. Pelaksanaan Kegiatan pendidikan perdamaian yang akan dikaji adalah materi dan pendekatan metode yang dipakai di Sekolah Perempuan, yang dapat menunjang dan berperan dalam pembangunan perdamaian relasional di Kabupaten Poso. Penulisan makalah ini memakai metode penelusuran literatur. Hasilnya memperlihatkan bahwa Pendidikan Perdamaian yang dilaksanakan di Sekolah Perempuan Kabupaten Poso dapat memberi kontribusi yang sesuai untuk pembangunan perdamaian relasional. Kontribusi pendidikan perdamaian pada pembangunan perdamaian relasional terlihat pada kajian tujuan pendidikan perdamaian , interaksi antara sesama peserta sekolah perempuan, dan materi serta metode yang dipakai dalam pelaksanaan pendidikan perdamaian di sekolah perempuan.
Gereja, Gratifikasi dan Keadilan Sosial: Pemahaman dan Praktik Gratifikasi di Kalangan Pebisnis Anggota Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Kota Salatiga Sony Kristiantoro
PAX HUMANA Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persoalan yang berkaitan dengan pengurusan ijin bisnis, dan perlakuan yang dialami para pebisnis anggota gereja dari penyelenggara negara yang dirasakan tidak adil, masih kerap terjadi walaupun mereka sudah mengikuti jalur yang sesuai dengan prosedur. Untuk menghadapi persoalan tersebut, dan demi kepentingan saat ini maupun di masa mendatang, pebisnis mencoba untuk menjalin relasi yang baik dengan penyelenggara negara, melalui tindakan memberikan tanda terima kasih, hadiah, atau kado kepada penyelenggara negara. Tindakan semacam ini menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi, dikategorikan sebagai gratifikasi, salah satu jenis korupsi. Gereja sama sekali tidak berperan untuk mencegah terjadinya gratifikasi. Dalam wawancara terhadap pebisnis anggota gereja GKI, penulis menemukan dalam penelitian bahwa gratifikasi masih dipraktikkan karena adanya pemahaman yang berbeda dari para pebisnis, dan adanya kesulitan dalam hal perijinan, yang menjadi sumber munculnya gratifikasi, selain suap, pungli, maupun pemerasan. Masalah sekitar perijinan menjadi bentuk ketidakadilan sosial terhadap pebisnis. Penulis mengusulkan ”Tri Aksi Keadilan Sosial Melawan Gratifikasi dan Korupsi”, yaitu reformasi personal, reformasi struktural, dan transformasi kultural untuk menghadapi persoalan gratifikasi ini.
Mengkritisi Kehadiran Perempuan dalam Politik di Indonesia: Tak Semata Soal Kuantitas Roberto Octavianus Cornelis Seba
PAX HUMANA Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persoalan kesetaraan merupakan isu sentral yang menjadi agenda utama dalam pembangunan negara. Memberikan kesempatan yang sama bagi kaum perempuan termasuk dalam ranah politik menjadi salah satu upaya yang dikerjakan untuk menghasilkan kesetaraan bagi seluruh masyarakat. Upaya ini diejawantahkan melalui pemberian kuota 30% eksistensi perempuan di parlemen. Tulisan ini memakai pendekatan kualitatif deskriptif dengan menelusuri secara mendalam literatur melalui desk review untuk menampilkan kajian-kajian terkait isu tersebut. Tulisan ini menampilkan argumentasi bahwa keterbukaan bagi partisipasi politik perempuan di Indonesia telah berlangsung cukup lama, namun belum mencapai proporsi yang memadai. Pemikiran kaum Feminisme menjadi lensa analisa yang membantu menjelaskan bahwa kehadiran perempuan di ranah politik menjanjikan perubahan baik secara konstruksi gagasan, maupun nuansa yang kondusif bagi perempuan. Selain itu, tulisan ini mengkaji dampak yang dihadirkan perempuan melalui keberadaannya di parlemen. Kaum perempuan perlu menghasilkan kebijakan-kebijakan yang berbasis gender agar dapat menampilkan signifikansi kerterlibatannya di ranah politik. Bagian akhir tulisan ini diisi dengan diskusi mengenai kebijakan affirmative action yang dilihat merupakan langkah penting untuk mengupayakan pemenuhan Hak Asasi Manusia dan membutuhkan penyesuaian terkait implementasi di dalam negara agar menyesuaikan dengan kebutuhan mendasar masyarakat.
Stories from Pre-service Teachers Ardiyarso Kurniawan
PAX HUMANA Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa praktikum mengajar merupakan salah satu komponen esensial dalam program pendidikan guru. Ini memberikan kesempatan untuk mengekspos dunia pengajaran yang nyata dan memajukan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk guru pra-jabatan. Mereka akan menghadapi berbagai masalah dan tantangan dalam mengimplementasikan pengetahuan teoritis yang telah mereka pelajari di ruang kelas nyata di sekolah. Oleh karena itu, penelitian ini menyelidiki tantangan yang dihadapi oleh guru pra-jabatan dan bagaimana mereka mengelola tantangan tersebut. Ada empat guru prajabatan program Pendidikan Bahasa Inggris sebagai peserta dalam penelitian ini. Para peserta tersebut menjalani praktikum mengajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri, Getasan, Kabupaten Semarang. Data dikumpulkan dari jurnal reflektif peserta. Hasil penelitian menunjukkan empat masalah utama yang dihadapi para peserta; mengelola kecemasan, mengelola momen kritis, mengelola aktivitas, dan mengelola alat dan teknik pengajaran. Selain itu, berbagai upaya yang dilakukan peserta dalam menangani permasalahan tersebut. Lebih lanjut, beberapa rekomendasi ditawarkan berdasarkan hasil penelitian ini.
Strategi Komunikasi Perantau Etnis Minang di Kabupaten Tegal Oka Imanidar; S. Bekti Istiyanto
PAX HUMANA Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak dahulu, etnis Minang sudah terkenal dengan kebiasaannya yang merantau. Mereka merantau ke berbagai daerah, salah satunya ke Kabupaten Tegal untuk mengubah nasib dengan cara berdagang. Etnis Minang juga terkenal sebagai suku yang mudah bergaul dan memiliki sikap pantang menyerah. Modal inilah yang dijadikan etnis Minang untuk dapat bertahan hidup di daerah perantauan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana komunikasi yang dilakukan etnis Minang di Kabupaten Tegal, karena bahasa dan budaya Kabupaten Tegal jauh berbeda dengan daerah Minang. Kabupaten Tegal menggunakan bahasa Tegalan, sedangkan etnis Minang memiliki bahasa tersendiri yaitu bahasa Minang. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini digunakan untuk meneliti kondisi objek alamiah, di mana peneliti sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi. Dari metode ini kemudian peneliti melakukan observasi, wawancara alamiah dengan informan serta mengumpulkan dokumentasi yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Slawi salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Tegal. Informan yang dipilih peneliti adalah seorang warga Minang sudah merantau di Kabupaten Tegal minimal selama 10 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan etnis Minang dalam melakukan komunikasi lebih sering menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan supaya tidak terjadi kesalahpahaman saat berinteraksi. Etnis Minang juga dikenal dengan etnis yang mudah beradaptasi serta menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Page 1 of 1 | Total Record : 9